Jumat, 14 November 2025, SARI Solo (Social Analysis and Research Institute) menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Pekerja Migran Indonesia di GOR Desa Mergosari, Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo. Kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkuat perencanaan desa dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Musrenbang ini menghadirkan berbagai unsur penting, mulai dari Kepala Desa Mergosari, Slamet Supriyono, para Perangkat Desa, Pengurus Desbumi Desa Mergosari, Purna PMI, serta Calon PMI. Turut hadir pula Bapak Tri Hananto dari SARI Solo, yang memimpin rangkaian diskusi dan penguatan kapasitas.
SARI Solo Memfasilitasi Penguatan Perencanaan Desa untuk PMI
Sebagai penyelenggara penuh kegiatan, SARI Solo menempatkan Musrenbang Tematik ini sebagai wadah penting untuk menggali persoalan dan kebutuhan nyata para PMI di tingkat desa. Melalui pendekatan analisis sosial, lembaga ini ingin memastikan bahwa setiap kebijakan desa memiliki landasan data, pengalaman, dan aspirasi warga, terutama para pekerja migran.
SARI Solo menekankan bahwa migrasi bukan sekadar perpindahan tenaga kerja, tetapi juga dinamika sosial yang perlu dipahami secara menyeluruh—termasuk aspek ekonomi, keluarga, dan perlindungan hukum.
Komitmen Desa Mergosari dalam Perlindungan PMI
Dalam sambutannya, Kepala Desa Mergosari, Slamet Supriyono, menyampaikan apresiasinya kepada SARI Solo yang telah memilih Mergosari sebagai lokasi pelaksanaan Musrenbang Tematik PMI. Beliau menegaskan bahwa desa siap berkolaborasi untuk memperkuat layanan bagi warganya yang bekerja di luar negeri.
Dengan jumlah purna dan calon PMI yang cukup besar, Mergosari membutuhkan perencanaan yang matang agar desa mampu memberikan:
-
edukasi pra-keberangkatan,
-
bantuan informasi dan advokasi,
-
pendampingan kasus,
-
pemberdayaan ekonomi keluarga PMI,
-
serta dukungan bagi purna PMI yang kembali ke desa.
Musrenbang Tematik ini menjadi ruang yang tepat untuk mengidentifikasi prioritas tersebut.
Pemahaman Migrasi melalui Pendekatan Analisis Sosial
Dalam sesi utama, Tri Hananto dari SARI Solo menyampaikan beberapa poin penting mengenai dinamika migrasi dan peran desa dalam perlindungan PMI. Ia menjelaskan bahwa banyak masalah PMI sebenarnya dapat dicegah sejak dari desa asal, asalkan ada:
-
sistem layanan yang tertata,
-
edukasi yang memadai,
-
pendataan yang akurat,
-
serta koordinasi yang kuat antara desa, keluarga, dan lembaga terkait.
Beliau juga memandu diskusi kelompok yang melibatkan purna PMI, calon PMI, perangkat desa, dan pengurus Desbumi untuk menyusun rekomendasi yang realistis dan dapat diimplementasikan.
Hasil Diskusi: Perencanaan yang Lebih Responsif terhadap PMI
Diskusi berjalan aktif dan menghasilkan beberapa usulan penting, di antaranya:
-
peningkatan sosialisasi prosedur resmi penempatan PMI,
-
pendalaman materi kesiapan mental, finansial, dan hukum bagi calon PMI,
-
pembentukan kegiatan ekonomi purna PMI berbasis kelompok,
-
penguatan Desbumi sebagai garda terdepan layanan migrasi di desa,
-
penyusunan program perlindungan yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Semua masukan tersebut akan menjadi bahan penting bagi SARI Solo dan Pemerintah Desa dalam menindaklanjuti langkah-langkah konkret untuk tahun berikutnya.
Musrenbang Tematik PMI yang diselenggarakan oleh SARI Solo di Desa Mergosari menjadi momentum penting untuk memperbaiki arah perencanaan terkait migrasi tingkat desa. Dengan sinergi antara SARI Solo, pemerintah desa, purna PMI, calon PMI, dan Desbumi, kegiatan ini berhasil memperkuat pondasi perlindungan dan pemberdayaan PMI dari hulu hingga hilir.
Desa Mergosari berharap kerja sama seperti ini terus berlanjut, demi terwujudnya desa yang responsif, aman, dan berdaya bagi seluruh Pekerja Migran Indonesia.