Mergosari, 20 Agustus 2025 – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Desa Mergosari mencapai puncaknya dengan digelarnya acara Mergosari Bersholawat. Kegiatan religius ini menghadirkan Gus Asrori Aris, sosok kharismatik sekaligus pengasuh Majelis Santri Kendil Purworejo, yang dikenal luas melalui dakwah dan lantunan sholawatnya yang menyejukkan hati.
Acara puncak ini dilaksanakan di lapangan desa Mergosari dan dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai kalangan—mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, alim ulama, pemuda, hingga masyarakat umum yang datang dari desa-desa sekitar. Hadir pula Kepala Desa Mergosari, Bapak Slamet Supriyono, beserta jajaran perangkat desa, BPD, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang turut memberikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya acara ini.
Suasana Khidmat dan Penuh Kekompakan
Sejak mahgrib, masyarakat sudah memadati area lapangan desa. Panggung utama yang dihias dengan nuansa merah putih dipadu dengan dekorasi islami menambah kekhidmatan suasana. Ratusan bendera kecil berkibar di sekeliling lapangan, melambangkan semangat nasionalisme yang berpadu dengan nilai religiusitas.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan sambutan dari Kepala Desa Mergosari. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia yang kini berusia 80 tahun serta mengajak masyarakat untuk terus mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif, mempererat persatuan, dan memperkuat iman.
Gus Asrori Aris: Sholawat Sebagai Doa untuk Negeri
Puncak acara dimulai ketika Gus Asrori Aris memimpin lantunan sholawat bersama ribuan jamaah. Dengan suara khasnya yang teduh, beliau mengajak masyarakat untuk memohon keberkahan dan perlindungan Allah SWT bagi bangsa Indonesia, khususnya agar desa-desa tetap diberi keamanan, kesejahteraan, dan kerukunan.
Dalam tausiyahnya, Gus Asrori menegaskan bahwa kemerdekaan tidak hanya hasil perjuangan fisik para pahlawan, tetapi juga buah dari doa-doa yang terus dipanjatkan oleh ulama dan rakyat. “Kemerdekaan adalah amanah. Mari kita rawat dengan meningkatkan cinta tanah air, menjaga ukhuwah, dan memperkuat iman,” pesan beliau yang disambut takbir dan tepuk tangan jamaah.
Puncak Rangkaian HUT RI ke-80
Acara Mergosari Bersholawat ini menjadi penutup seluruh rangkaian kegiatan HUT RI ke-80 di Desa Mergosari, yang sebelumnya telah diwarnai dengan jalan santai, senam sehat, hiburan organ tunggal, pentas seni kuda kepang dan lengger, hingga upacara bendera di lapangan desa.
Dengan digelarnya acara ini, panitia berharap semangat kebangsaan tidak hanya diwujudkan dalam kegiatan seremonial, tetapi juga dalam wujud spiritualitas dan doa bersama. “Semoga keberkahan sholawat malam ini menjadi peneguh langkah kita untuk terus membangun Desa Mergosari yang maju, rukun, dan religius,” ujar Ketua Panitia di akhir acara.
Masyarakat Merasa Terhanyut dan Terinspirasi
Ribuan jamaah yang hadir tampak khusyuk mengikuti lantunan sholawat hingga acara berakhir larut malam. Banyak warga yang mengaku terinspirasi untuk memperbanyak doa dan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa. Kehadiran Gus Asrori Aris menjadi magnet tersendiri, mengingat beliau dikenal sebagai ulama muda yang merangkul semua kalangan dengan dakwah santun dan penuh kesejukan.
Acara puncak HUT RI ke-80 Desa Mergosari ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai nasionalisme dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai religiusitas. Semangat merah putih tidak hanya bersinar di siang hari melalui perlombaan dan upacara, tetapi juga berkilau di malam hari melalui lantunan doa dan sholawat.